GRESIK- Malam yang biasa di Warung Kopi Meduro, Sidoraharjo, Kedamean, Gresik. Sabtu malam (9/3/2025) berubah jadi ajang diskusi santai tapi penuh gagasan. Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani, datang menemui PAC GP Ansor Kedamean dalam acara Sapa Warga dan Rembuk Pemuda. Tidak ada podium, tidak ada sambutan formal, hanya secangkir kopi dan obrolan santai yang kaya makna.


Diskusi dibuka dengan isu pertanian. Gus Yani menanyakan harga padi (gabah) di pasaran, apakah stabil atau masih di bawah ketentuan pemerintah. Pertanyaan ini langsung disambut antusias oleh warga yang mayoritas adalah petani. 


Dari situ, pembicaraan bergeser ke peran pemuda , khususnya PAC GP Ansor Kedamean. Dengan nada akrab, Gus Yani bertanya, “Bagaimana kabar Ansor sekarang? Sudah punya unit usaha atau belum?”


Bukan sekadar pertanyaan basa-basi, Gus Yani melayangkan pertanyaan ke sekitar 10 sahabat Ansor  pentingnya pemuda untuk tidak hanya berpangku tangan. “Pemuda harus kreatif. Kalau bisa mandiri secara ekonomi, agar kontribusi ke masyarakat juga lebih besar,” ujarnya.


Diskusi terus mengalir, membahas bagaimana GP Ansor bisa lebih aktif dan berdaya secara ekonomi. Beberapa gagasan muncul, termasuk dorongan untuk menciptakan usaha kolektif yang bisa menjadi sumber pendanaan organisasi sekaligus memberdayakan anggota.


Merespon hal tersebut, Ketua PAC GP Ansor Kedamean Sahabat Saiful Amri juga sepakat atas saran yang diberikan oleh Gus Yani. "InsaAllah kami siap gus, asal kami dipermudah dan dibantu untuk mencari link akses untuk mensukseskan progam usaha tersebut" pungkasnya. 


Malam itu, bukan hanya kopi yang dihabiskan, tapi juga gagasan-gagasan segar tentang masa depan pemuda. Tidak hanya ngobrol, tapi ada dorongan untuk aksi nyata. Gus Yani berharap, dari pertemuan ini, GP Ansor Kedamean semakin bergerak dan berkontribusi lebih luas bagi masyarakat.


Penulis : Zuhdi Yazid

Tulis Komentarmu Di Sini

Lebih baru Lebih lama