Kamis Pahing, 25 Syawal 1443 H / 26 Mei 2022 M, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kedamean masa Khidmah 2020-2022 melalui Lembaganya MDS Rijalul Ansor melaksanakan kegiatan Rihlah sekaligus menjalankan program kerja Lembaga MDS Rijalul Ansor yaitu sowan tokoh dan ziarah muassis jam'iyyah Nahdlatul Ulama di wilayah Kabupaten Gresik diantaranya:
1. KH. Mulyadi, MM ( Ketua Tanfidziyah PCNU)
2. KH. Mahfudz Ma’sum ( Rois Syuriah PCNU)
3. Ata Syifa Nugraha (Ketua PC Rijalul Ansor)
4. Abdul Rohim (Ketua PC Ansor)
5. Makam KH. Faqih Maskumambang (Muassis NU)
Disamping tujuan utama yaitu melaksanakan program kerja yang telah disusun sebelumnya saat rapat Kerja. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih dekat dengan masyayikh NU yang ada di kabupaten Gresik serta mengharap barokah doa beliau.
Banyak sekali wejangan, wawasan, pengalaman, suntikan motivasi serta hikmah kisah dari beliau bagi kami, diantaranya:
sowan di KH. Mulyadi |
1. KH. Mulyadi
Memberikan support dan arahan agar khidmah di NU lebih mendalam tidak hanya sowan kepada kyai yang ada di Kabupaten Gresik saja, beliau menyarankan agar ziarah dan ngalap berkah juga ke makam KH. Wahab Hasbullah dengan melihat napak tilas perjuangan beliau, semangat mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui khidmah di jam'iyyah Nahdlatul Ulama
2. KH. mahfudz ma’sum
Mengingatkan kami akan bahwa ketika kita menolong agama Allah yakinlah kita akan ditolong oleh Allah SWT, sesuai dalam Firman Allah didalam surat Muhammad ayat 7 yang artinya ”wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Maka saat ini kita yang sedang berkhidmat di NU teruslah belajar dan mengikuti perkembangan teknologi yang dirasa semakin modern Generasi NU. Masa depan harus mampu beradaptasi dengan berkembangnya zaman karena masalah yang dihadapi tidaklah mudah dan tidaklah ringan, bermacam-macam permasalahan yang timbul sampai saat ini.
foto dengan Gus Ata |
3. Ata Syifa Nugraha (Gus Ata)
Diawal kami sowan di kediaman beliau, beliau bercerita bahwa bulan puasa ramadhan kemarin ada tamu yang datang di kediaman beliau sambil memberi pesan.
“Gus ati-ati saiki akeh kyai musuhi NU, musuhi NU pamor kyai iku maeng melok mudun, kyai sing gak cocok karo NU saiki akeh mulakno kudu sing ati-ati, tetep waspodo”. pesan tamu tersebut saat sowan ke kediaman Gus Ata.
beliau juga memberikan ijazah Sholawat Fatih kepada kami serta memberikan motivasi dalam rangka menghidupkan amaliyah jamiyah Nahdlatul Ulama dengan selalu mendoakan orang yang masih hidup agar selalu dikuatkan iman dan islamnya, tak hanya untuk yang orang masih hidup beliau juga memberikan ijazah kepada kami doa untuk orang/kerabat yang telah tiada.
Beliau (Gus Ata) juga bercerita tentang kisah seorang wanita tukang santet yang diberikan hidayah dari Allah SWT, dikisahkan beliau bahwa pernah ada Wanita tukang santet dalam tidurnya, dia bermimpi ada lingkaran api di atas tempat tidurnya lama kelamaan lingkaran api itu turun dan melilit tubuhnya (si wanita). Namun, ada anak kecil yang menyeret dia lalu anak kecil tersebut seolah mencabut lingkaran api sedikit demi sedikit hingga habis dan wanita tersebut disiram air oleh anak kecil tersebut, lalu wanita tersebut bertanya kepada anak tersebut,
“siapa kamu wahai anak kecil?”.
“aku anak ibu, aku nggak mau ibu mati oleh panasnya api itu”, jawab anak kecil dalam mimpi itu.
ternyata usut punya usut anak kecil tersebut yang dahulu pernah gugur dalam kandungan si wanita itu sebelum dilahirkan.
Hikmahnya bahwa anak juga bisa jadi penolong bagi kita disaat kita salah jalan ataupun sebaliknya.
Beliau juga bercerita tentang sahabat beliau (Gus Ata)
Dikisahkan pernah ada sahabat beliau ziarah ke salah satu makam dan memang memiliki indra keenam, sahabat tersebut dapat melihat sesuatu yang menghukum orang yang sudah mati di makam itu, lalu sahabat tadi membaca sholawat fatih seketika itu
“sing bagean nggebuki wong mati iku maeng langsung diam gak diteruskan nggebuki sing mati” tutur beliau.
jika di artikan “yang bagian mukul/menghukum orang yang sudah meninggal dalam makam tersebut, langsung diam dan tidak dilanjutkan menghukum orang yang meninggal itu.”
foto bersama abdul rokhim |
4. Sahabat Abdul Rohim
Di Desa Petung tempat beliau tinggal.
Dalam bincang santai kami dikabari ada perusahaan minuman di kediri yang mau bekerjasama dengan GP Ansor Kabupaten Gresik dalam usaha memajukan wirausaha badan usaha milik GP Ansor dan dapat menggaet banom NU di masing-masing wilayah anak cabang.
Semoga rihlah atau perjalanan yang kami laksanakan ini benar-benar menguatkan tali silaturahmi dan memberikan dampak positif serta semakin yakin akan niat tulus berkhidmah di Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, dan selalu dilimpahkan kesehatan, kesempatan, kekuatan, serta keberkahan hidup bagi kami keluarga besar PAC Ansor Kedamean.
ziarah makam muasis |
kontributor : Lembaga MDS Rijalul Ansor kedamean
Posting Komentar