TERTUNDA 2 TAHUN, LAILATUL IJTIMA’ KEMBALI DIADAKAN OLEH PENGURUS RANTING NAHDHATUL ULAMA’ DESA SIDORAHARJO |
NU-Sidoraharho kembali menggelar Lailatul ijtima’ yang sempat fakum selama kurang lebih 2 tahun. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin warga Nahdliyin yang dilaksanakan di semua jenjang kepengurusan NU.
Dalam hal ini, Pengurus Ranting Desa Sidoraharjo melaksanakan kegiatan rutin lailatul ijtima’ pada Senin (22/11/2021) malam di Mushollah Sabilul Mutaqin Dusun Traseng Desa Sidoraharjo Kecamatan Kedamean.
Diawali dengan sholat isya berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan kajian paham keaswajaan yang dipandu oleh Bapak Miswantoro, S.E selaku Master of Ceremony (MC)
Karene sempat fakum, lailatul ijtima’ kali ini sunguh terasa sangat istimewa karena dihadiri oleh pengurus NU, Ketua Tahfidiyah Ranting NU, dan seluruh Badan Otonom (Banom) NU, dan dari jajaran pemerintahan desa yang dihadiri oleh Kepala Desa Sidoraharjo, Kepala Dusun Teraseng, dan perangkat desa serta banyak jamaah warga Nahdliyin.
Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mempererat silaturahmi sesama warga Nahdliyyin. “Lailatul ijtima’ ini dapat meningkatkan koordinasi, silaturahim, dan komunikasi antar sesama jamaah NU. Karena itu, setelah ditunda selaman 2 tahun karena corona, pengurus ranting harus melestarikan agenda wajib ini untuk seterusnya.” ujar Bapak Supadi selaku Ketua Ranting Desa Sidoaharjo dalam sambutannya..
Ta’mir Mushollah Sabilul Mutaqqin dalam sambutannya berharap pada kader Nahdlatul Ulama untuk terus menghidupkan dan melestarikan kegiatan lailatul ijtima yang sudah menjadi tradisi warga NU. “Semoga generasi NU di tingkat musala desa tetap ada dan paham ajaran keNu-an baik secara kultural maupun struktural” kata Bpk Takmir Mushollah.
Tak hanya itu Kepala Desa Sidoraharjo juga berpesan agar masyarakat desa
TERTUNDA 2 TAHUN, LAILATUL IJTIMA’ KEMBALI DIADAKAN OLEH PENGURUS RANTING NAHDHATUL ULAMA’ DESA SIDORAHARJO |
“Semoga masyarakat Desa Sidoraharjo cinta pada desanya dan ke-NU-an, NU adalah Indonesia dan Indonesia adalah NU” lanjut Bapak Suwoto, S.H selaku Kepala Desa Sidoraharjo dalam sambutannya.
Pada rangkaian acara ketiga diisi dengan Kajian Keaswajaan yang disampaikan oleh Ustaz Sa’dullah, dalam akhir kajiannya beliau memberikan pemahaman pada ja’maah yang hadir, bahwa kita harus bangga ber-NU. Respon warga Nadhliyin terkait diadakannya Lilatul Ijtima’ sangatlah besar, sehingga kedepannya akan diadakan setiap tiga bulan sekali.
Reportase : Sahabat Ansor Ranting Sidoraharjo
Posting Komentar