Lek ape turu lan tangi saka turu usahakno iling marang Allah, ora marang ndunyo.
Kurang lebih demikian yang disampaikan ustadz Murtadho dalam kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Ranting Sidoraharjo yang diselenggarakan pada Selasa (06/04/2021) di musholla Bustanul Ilmi dusun Gading, Sidoraharjo.
Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, kata ustadz Murtadho, kita sangat dianjurkan dan bahkan diperintahkan untuk ingat kepada Allah ketika mau tidur maupun bangun dari tidur. Yang dimaksud dengan "ingat Allah" di sini adalah mengingat pemberian Allah SWT kepada kita atas nikmat bisa tidur dan nikmat kemampuan bisa bangun dari tidur. Apa jadinya jika kita tidak bisa tidur dan apa jadinya kalau kita sudah tidur tapi tidak diberi kemampuan untuk bangun.
"Maka dari itu, dalam urusan tidur dan bangun tidur, kita sangat bergantung kepada Allah. Bukan bergantung kepada uang atau harta," tandas ustadz Murtadho.
Kita sadar, bahwa nikmat tidur dan bangun tidur yang sudah diberikan Allah menjadi sebab tubuh kita bisa sehat dan bugar untuk menjalani aktivitas mencari nafkah atau kegiatan lainnya. Untuk itu sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat tersebut, dengan kesadaran bahwa nikmat bisa bangun dari tidur adalah salah satu kesempatan kita untuk menambah amal baik serta mengurangi amal buruk kita.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh warga Nahdliyin dusun Gading ini, beliau sampaikan pula do'a-do'a yang perlu dibaca pada saat bangun dari tidur. Di antaranya adalah bacaan do'a:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.”
Semoga kita dikaruniai kemampuan untuk dapat selalu mengingat Allah saat menjelang tidur maupun ketika bangun tidur, lebih-lebih bisa mengingat-Nya dalam segala kesempatan dan keadaan. Amin.
|Reporter: Achmad Zuhdi Yazid
|Editor: Sholuhi
إرسال تعليق