Kegiatan Lailatul Ijtima' dan Peringatan Harlah Nahdlatul Ulama Ke-98 dilaksanakan pada Sabtu (27/02/2021) yang bertepatan pada 16 Rajab 1442 H di kantor MWC NU Kedamean.
Lailatul Ijtima’ diawali dengan shalat Maghrib berjamaah dilanjutkan dengan Istighosah, jama’ah shalat Isya’, dan shalat Ghaib yang kemudian dilanjutkan acara inti yaitu Peringatan Harlah NU Ke-98 Hijriyah. Setelah berbagai sambutan usai disampaikan, dilakukan penyerahan dana bantuan pengembangan kantor MWC NU Kedamean dari FKDT dan FKPQ Kecamatan Kedamean.
Acara kemudian dilanjutkan dengan mauidloh hasanah yang disampaikan oleh KH Falaqul Alam, Rais Syuriah PCNU Mojokerto, Jawa Timur.
Gus Falah, panggilan akrab KH Fallaqul Alam, mengawali ceramahnya dengan cerita tentang sejarah organisasi Nahdlatul Ulama. “Awal mula NU didirikan salah satunya adalah untuk mengawal paham Ahlussunnah waljama’ah, dan berusaha untuk melawan paham takfiri. NU didirikan bukan untuk menguasai negara. Walaupun warga NU banyak tapi tidak pernah memberontak terhadap negara, karena tujuannya bukanlah itu. Maka ketika Gus Dur dijatuhkan oleh lawannya, warga NU tetap cinta dan membela NKRI. Itulah NU,” kata Gus Falah.
KH Fallaqul Alam (Gus Falah) |
Selanjutnya Gus Falah menyampaikan,“NU akan tetap hebat, karena Allah telah memberikan 3 hal kepada NU. Orang NU jika ingin hebat harus memiliki 3 perkara, ini pernah dikatakan oleh Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah. Pertama, kita harus punya Sunnatullah (ikhfaus sirri / menyimpan rahasia), kedua harus ada Sunnatur Rasul dan yang ketiga harus ada Sunnatul Auliya (ikhtimamul ada’ / betah).”
Selain itu Gus Falah juga memberikan satu nasihat penting untuk Pengurus NU demi kemajuan NU, "Sering-seringlah berbicara program bersama pengurus, bukan membicarakan kejelekannya. Jangan meninggalkan tokoh-tokoh NU non-struktural selama ini yang sering terlupakan. Mereka yang berjuang sendiri di bawah tapi jarang sekali diperhatikan oleh pengurus, padahal merekalah yang sangat berperan di NU, misalnya Guru-guru TPQ ataupun guru ngaji. Karena dengan jasa merekalah anak-anak warga NU disiapkan untuk menuju masa depannya.”
Disampaikan juga terkait keberadaan Islam Nusantara yang ada di Indonesia, karena beberapa waktu lalu ada da'i yang mengatakan bahwa Islam Nusantara lebih kafir dari orang kafir. Gus Falah menegaskan,"Islam Nusantara bukanlah agama baru, namun Islam Nusantara adalah Islam yang ada di Nusantara, yang tidak menghilangkan nilai-nilai budaya Nusantara.”
Sekira pukul 23.00 WIB acara Peringatan Harlah NU Ke-98 Hijriyah MWC NU Kedamean pun diakhiri dengan doa yang dibacakan oleh KH Fallaqul Alam.
Acara tersebut selain dihadiri oleh pengurus MWC dan Ranting NU sekecamatan Kedamean juga dihadiri oleh Banom-banom NU seperti Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU & IPPNU. Selain Banom NU ada juga dari lembaga seperti FKDT dan FKPQ Kecamatan Kedamean. Hadir pula para undangan antara lain Camat dan Kapolsek Kedamean serta beberapa anggota DPRD Gresik.
| Reporter: Dedi Saputra
| Editor : Sholuhi
إرسال تعليق